Sikap Ilmiah
Sikap ilmiah Salah satu tujuan mempelajari ilmu alamiah adalah
pembentukan sikap ilmiah. Untuk menyusun kriteria yang tepat tentang sikap
ilmiah agak sukar. Namun dapat dilihat dari beberapa ospek
adalah sebagai berikut:
a. Memiliki
rasa ingin tahu (koriositas) dan kemauan belajar yang tinggi
Rasa ingin tahu merupakan awal atau sebagai dasar untuk melakukan
penelitian-penelitian demi mendapatkan sesuatu yang baru.
b.
Tidak dapat menerima
kebenaran tanpa ada buki atau fakta
c.
Jujur (obyektif)
Dalam memberikan data atau informasi, untuk melakukan
penelitian, seorang sainstis harus bersikap jujur, artinya selalu menerima
kenyataan dari hasil penelitiannya dan tidak mengada-ada serta tidak boleh
mengubah data hasil penelitiannya.
d.
Tekun
Berarti tidak mudah putus asa. Dalam
melakukan penelitian terhadap suatu masalah tidak boleh mudah putus asa.
Seringkali dalam membuktikan suatu masalah, penelitian harus diulang-ulang
untuk mendapatkan data yang akurat. Dengan data yang akurat maka kesimpulan
yang didapat juga lebih akurat.
e.
Terbuka
Menghargai setiap pendapat atau gagasan yang baru, tidak boleh mengklaim diri kita yang paling benar atau
paling hebat. Kalau ada pendapat lain yang lebih benar/tepat, kita harus
menerimanya
f.
Toleransi
Tidak menganggap pendapat dirinya paling benar
g.
Skiptis,
Bersikap hati-hati dalam mencari/membuktikan suatu
kebenaran
h. Optimis,
Kegagalan
adalah suatu keberhasilan yang tertunda
i.
Kreatif,
Proses pertumbuhan hingga peka akan permasalahan untuk
kesempurnaan
j.
Pemberani,
Kebenaran adalah suatu usaha yang keras dan banyak
tantangan
a. Teliti
Teliti artinya bertindak hati-hati, tidak
ceroboh. Dengan tindakan yang teliti dalam melakukan penelitian, akan
mengurangi kesalahan-kesalahan sehingga menghasilkan data yang baik.
Sikap ilmiah dapat ditumbuhkan atau dibentuk melalui
berbagai cara antara lain dengan membaca riwayat hidup (biografi) para
tokoh-tokoh besar dunia.
Metode ilmiah adalah bidang yang dapat diterapkan
(dibuktikan) meskipun hanya efek-efeknya, sedangkan bidang non ilmiah adalah
wahana yang tidak dapat diterapkan. Sesuatu yang goib (Tuhan, Malaikat, Surga,
Neraka) ilmu alamiah tidak dapat dibuktikan.
Ilmu alamiah bertujuan untuk mencarri kebenaran,
menemukan fakta dandata. Ada dua makna kebenaran, yang bersifat sementara dan
mutlak. Ilmiah hanya memiliki kebenaran sementara. Ilmu alamiah juga tidak
dapat digunakan sebagai kriteria tentang nilai-nilai moral, baik atau tidak,
benar atau salah. Penemuan senjata nuklir dapat dipandang sebagai kebaikan bagi
militer, sebaliknya merupakan malapetaka bagi kemanusiaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar