Penalaran dekduktif
(Rasionalisme)
Penalaran dekduktif (Rasionalisme),Bagi sebagian manusia yang belum puas atas jawaban mitos
terus berusaha atas pertanyaan-pertanyaan yang belum terungkap. Misal bilamana
”selendang bidadari datang”, kapan ”buta memakan bulan”. Dalam menghadapai
peristiwa alam, misal gunung meletus
menimbulkan bencana dan kerusakan. Manusia berusaha mengamati, mempelajari dan
mencari penyelesaiannya.
Manusia mencoba memikirkan menghubungkan atas kejadian
satu dengan kejadian yang lain. Dengan menggunakan indera yang dimiliki, pemikiran
dan pengetahuan manusia terus berkembang dan merupakan suatu proses. Berkat
pengalaman yang sistematis dan kritis akan mengambil suatu kesimpulan. Pengambilan
keputusan dapat didasarkan atas akal atau logika.
Penarikan kesimpulan yang bertolak dari pernyataan yang
bersifat umum untuk kesimpulan khusus disebut deduktif. Penarikan kesimpulan
secara deduktif yaitu menggunakan pola pikir yang dinamakan silogisme.
Silogisme terdiri atas dua buah pernyataan dan satu buah kesimpulan. Kedua
pernyataan tersebut dinamakan premis mayor dan primis minor,
Contoh :
Semua hewan bernapas (Premis mayor)
Kucing adalah hewan (Premis minor)
Jadi, kucing juga bernapas (Kesimpulan)
Kesimpulan yang diambil tersebut benar jika primis yang
digunakan benar, sebaliknya jika salah satu premis ada yang salah maka
kesimpulan dapat salah
Contoh
Semua benda akan mati (Premis
mayor)
Batu adalah benda (Premis minor)
Jadi, butu akan mati (Kesimpulan)
Dengan demikian jelas bahwa penalaran deduktif harus
dimulai dengan pernyataan yang sudah pasti kebenarannya. Namun dalam kenyataan untuk
menilai kebenaran premis kemungkinan terdapat perbedaan. Disamping itu terkadang terdapat kesulitan untuk
menerapkan konsep rasional kepada kehidupan praktis. Artinya tingkat penalaran
manusia tidak sama.
by :m.aslihan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar